ILMU TITIK BENIK KIAI WAHAB TAMBAK BERAS JOMBANG

 ILMU TITIK BENIK


KIAI WAHAB CHASBULLAH
Kiai Zahid bin Kiai Zainuddin Abror Cepoko, Nganjuk adalah
salah satu teman akrab Kiai Wahab Chasbullah. Keakraban
ini terjalin sejak mereka remaja, saat sama-sama mondok di
Cepoko, Nganjuk.Terlebih lagi nantinya adik Kiai Wahab, yakni
Kiai Hamid Chasbullah menikah dengan kerabat Kiai Zahid,
yakni Nyai Khodijah.
Sejak mereka berdua mondok di Mojosari, Nganjuk
sering bermain guyonan ala santri zaman dulu yang
akhirnya menjadikan Kiai Zainuddin Mojosari turun
Kiai Zahid
tangan. Mereka main kuda-kudaan kemudian berak di
bilang agar
musholla pondok seperti yang telah ditulis di buku ini.
Keakraban ini terus terjalin hingga mereka berdua sopir kembali
ke Jombang
sudah berkeluarga. Seperti diberitakan oleh cucu Kiai
Zahid, yakni Gus Abdul Khobir bin Kiai Baqir bin Kiai
duluan, Kiai
Zahid, yang dapat kisah dari warga Cepoko bahwa
Zahid akan
suatu saat, Kiai Wahab mengutus santrinya dengan
menyusul.
memakai mobil untukmenjemput Kiai Zahid karena ada
seorang kiai di Jombang yang wafat. Sopir berangkat Ternyata saat
ke Nganjuk, setiba di makam Kuncir (makam yang sopir sampai
dahulu dipercaya tanahnya bila diambil lalu disebar
Jombang, Kiai
di sebuah rumah yang akibatnya bisa membuat orang Kiai
Zahid sudah
udak kerasan tinggal di rumah itu) berpapasan dengan
berada di
Kiai Zahid. Sang sopir berhenti, dan menyampaikan
apa yang dipesankan Kiai Wahab. Kiai Zahid bilang
Jombanng
agar sopir kembali ke Jombang duluan, Kiai Zahid akan
menyusul. Ternyata saat sopir sampai Jombang, Kiai
Zahid sudah berada di Jombang.
Keakraban dua insan mulia ini berlanjut hingga
Jelang wafat. Kiai Zahid yang dihajikan oleh KH. Wachid Hasyim ini saat sakit
Karena tua pernah dikunjungi Kiai Wahab. Kunjungan terakhir ini menarik, Bu
Nyai Fauziah (istri KH. Baqir bin Zahid) dapat cerita dari Kiai Baqir bahwa
Saat Kiai Zahid sakit, Kiai Wahab yang matanya sudah kurang berfungsi
nengunjunginya di Cepoko. Kiai zahid bertanya, "Aku jek suwi Kang?" (Apa
meninggalku masih lama Kang?).
Kiai Wahab tidak langsung menjawab, tapi menghitung dengan ilmu "titik
benik' dahulu. Jari beliau ditempelkan di amben (tempat berbaring Kiai Zahid)
sambil digerakkan pelan. Setelah itu Kiai Wahab menjawab, "Bareng"
Ternyata betul, wafat beliau bareng dalam arti berdekatan tidak sampai
satu tahunan jaraknya, bahkan sama di tahun masehi (1971). Seperti catatan
Kiai Baqir, Kiai Zahid wafat pada hari Selasa jam 05.50 sore tanggal 9 Februari
1971 (13 Dzulhijah 1390). Sedang Kiai Wahab wafat pada hari Rabu tanggal 29
Desember 1971 (11 Dzulqadah 1391).]
Penulis Gus Ainur Rofiq Al Amin


Post a Comment for "ILMU TITIK BENIK KIAI WAHAB TAMBAK BERAS JOMBANG"